Rabu, 12 November 2008

Orang Batak Tidak Berjiwa Seni

"Orang Batak tidak berjiwa seni....", "Orang yang berjiwa seni itu pasti berkepribadian halus" dan "karena orang Batak memiliki temperamen yang kasar maka orang Batak tidak berjiwa seni"

Itulah peryataan yang saya dengar dari seorang orang Batak, yang mengabdi di tanah Batak dan menjadi salah satu pejabat nomor satu di Tapanuli. Hmmmm.....sesaat emosi mendengarnya, namun saya berpikir dan bertanya-tanya dalam hati, benarkah orang Batak tidak berjiwa seni?

Saya jadi ingin tahu seperti apa wujud orang yang berjiwa seni itu. Mungkin untuk itu kita juga harus tahu seni itu apa maksudnya, jiwa itu apa maksudnya, dan orang yang berjiwa seni itu defenisinya apa?

Yang sangat saya sayangkan adalah mengapa pernyataan tersebut justru datang dari salah satu orang Batak sendiri. Ini menggambarkan bahwa semakin minimnya pengenalan akan budaya sendiri yang berdampak pada rendahnya apresiasi terhadap keunikan budaya itu sendiri. Sehingga benarlah yang dinyatakan oleh seorang penulis buku.....

Namun saya juga tidak ingin menjustifikasi bahwa orang tersebut sepenuhnya tidak benar. Mungkin saja memang demikianlah yang terjadi pada masyarakat kita saat ini khususnya orang Batak yang semakin kehilangan identitas diri sendiri.Satu pertanyaan yang tersisa saat ini adalah apakah memang benar orang Batak sudah tidak berjiwa seni lagi? (Karena saya yakin bahwa orang Batak dilahirkan dengan talenta seni yang tinggi!)

Rencana Pagelaran Gondang Batak 2008 di Tobasa















Dalam satu waktu, TB Silalahi Center, memperoleh kesempatan untuk menjadi tuan rumah suatu acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemkab Tobasa. Tuan rumah dalam artian sebagai penyedia tempat. Event tersebut berupa seminar tentang budaya Batak. Dan salah satu narasumber yang diundang adalah beberapa orang yang peduli dengan musik Batak khususnya gondang Batak. Dalam kesempatan tersebut pula, kami berkenalan dengan para beliau ini.

Singkat cerita ternyata kerinduan kita sama, keinginan untuk melestarikan budaya Batak. Dan dari perbincangan yang alot kami menemukan satu kesempatan untuk dapat secara bersama-sama mewujudkan impian tersebut. Kebetulan saat itu "para beliau" ini sedang terlibat dalam satu program revitalisasi godang Batak yang didanai oleh Ford Foundation Jakarta. Program ini telah dilaksanakan selama satu tahun belakangan ini. Dan sebagai end product dari program tersebut, akan diadakan suatu pagelaran gondang yang ditujukan sebagai evaluasi keberhasilan program. Tentu saja ditawarkan dengan kesempatan sebaik ini, kami tidak akan menyia-nyiakannya. Maka disepakati bersama TB Silalahi Center akan turut berpartisipasi dalam pagelaran tersebut sebagai salah satu sponsor dan pelaksana pagelaran.

Saat ini kami bersama dengan rekan dalam tim di TB Silalahi Center sedang mempersiapkan rencana pagelaran ini, dan jika tidak ada halangan yang berarti, acara ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 November mendatang. Saya pribadi sangat berharap bahwa acara ini akan sukses dan impian untuk memulai langkah preservasi budaya Batak khususnya gondang Batak dapat terbuka lebar.

Saya juga berharap bahwa acara ini dapat terdengar luas dan dapat menjangkau lebih banyak audience sehingga semakin banyak orang yang boleh mengenal tentang budaya Batak dan kekayaannya. Nantikan liputan saya selanjutnya dalam pelaksanaan pagelaran gondang Batak 2008 ini.

Salam.